Tidak seperti biasanya Ibu datang ke Jakarta bawa oleh-oleh Matoa. Matoa yang katanya pemberian dari temennya dan hanya memetik di belakang rumahnya. Satu plastik berisi kira-kira 5 kg itu dibawanya hanya untuk menyenangkan kami. Maklum Matoa ini adalah salah satu buah kesukaan aku dan suamiku. Dari satu plastik itu kubagi-bagikan ke mertua, kakak dan kubawa ke kantor. Siapa tahu ada temen di kantor yang belum pernah merasakan buah ini.
Matoa adalah buah khas asli Papua dan sekarang sudah bisa di dapatkan di daerah kampung halamanku. Rasa buahnya manis dan ramai antara rasa buah leci, kelengkeng dan rambutan. Aromanya seperti antara durian dan kelengkeng. Buahnya berbentuk bulat melonjong, kulit licin berwarna coklat kehitaman atau hijau-kekuningan. Kulit ari putih bening melekat pada biji, manis dan harum. Bijinya seperti biji durian tapi mungil.
No comments:
Post a Comment