Siapa yang nggak kenal merk NIKE? Harga jam seperti ini kalau di pasaran waktu pas aku kuliah tahun 2000 sekitar 650 ribu – satu juta. Selalu ditaruh di etalase sport station mall malioboro dan jadi bahan lirikan hampir semua pengunjung disana. Setiap aku jalan kesana, pasti selalu berpikir bagaimana caranya membeli ini. Maklum untuk ukuran aku waktu kuliah, hal yang tak mungkin untuk membeli jam semahal itu. Untuk urusan makan di kos saja aku harus selalu target maksimal 2000 perak untuk skali makan. Pikiran untuk membeli itu selalu saja ada di benak pikiranku hampir berbulan bulan. Untuk keinginan memiliki itu, aku sering utarakan ke sobatku, Nur.
Waktu aku lagi asyik-asyiknya nonton, tiba tiba Nur datang ke kosku bawa jam itu. Ternyata temen kuliahnya sering jualan-jualan kayak sepatu, jam dari merek-merek ternama. Langsung Nur nawarin ke aku “Mpok, kamu mau nggak beli jam NIKE yang kamu pengenin?” persis plek tapi ada goresan dikit di talinya? Harganya 350 ribu. Ada temen kuliahku nawarin. Spontan aku langsung jawab “MAUUUU…. !!!”. Tapi…sempet berpikir sejenak bagaimana dapat duit untuk bayarnya? Aku langsung balik tanya “ Nur, kapan bayarnya? Bisa 2 mingguan lebih nggak? Aku pengen sekali tapi nggak ada duit!” . Nur pun langsung jawab: “Iya bisa tadi dah aku tanya, tapi nanti pake uangku dulu 100 ribu untuk tanda jadi ya, nanti bayarnya 2 minggu, OK?” . Akhirnya jam itu dikembalikan ke temennya sampai aku bisa menebusnya dalam 2 minggu. Alhamdulillah, Nur adalah temen paling baik yang selalu menolong terutama disaat aku kehabisan duit waktu kuliah, kadang ngutang duit dulu untuk makan sampai nunggu kiriman duit datang dari ibu .
Waktu itu langsung cara akal pintar bahwa aku harus jualan sesuatu dan harus dapat untung secepatnya. Saat itu emang tugas kuliah aku lagi banyak banyaknya. Aku kadang harus bolak balik ke toko buku untuk membeli kertas dan alat tulis (hampir tiap hari, red). Toko “MERAH’ adalah target setiap mahasiswa karena toko tersebut terkenal dengan harga murah. Pada saat aku lagi menunggu pegawainya, aku sempet lihat lihat stiker. Aku langsung kepikiran apa aku harus jualan stiker ya untuk mendapatkan jam NIKE itu?? Langsung aku lihat di balik label stiker itu ada nomor telpon distributornya. Harga stiker tersebut berkisar 1 – 3 ribu tergantung besar kecilnya.
Setiba di kos, aku langsung hubungi distributornya. Ternyata smua ukuran besar dan kecil stiker harganya semua sama yaitu 500 perak. Tetapi untuk membelinya harus datang ke rumahnya. Rumahnya ada di daerah Wonosari. Langsung sore itu juga, aku kesana dengan membawa uang 100 ribu. Sesampai disana, banyak aku jumpai stiker lucu. Langsung uang 100 ribu itu dapat 200 stiker berbagai macam ukuran. Kalo satu stiker rata-rata dapat untung 1000 perak berarti aku sudah untung total 200 ribu. Wah untung yang besar, smoga laku seketika.
Setiba di kos, saya langsung punya akal bagaimana untuk menjualnya. Langsung aku kontak saudaraku di kampung untuk menjualnya di lingkungan SMA / SMP. Bagiku, untuk ukuran ABG pasti lagi seneng-senengnya koleksi barang lucu. Aku kasih sodaraku untung 250 perak saja. Dan walhasil, dalam tiga hari sekejap stikerku langsung habis. Aku suruh kirim uang hasil penjualan itu ke aku lagi untuk re-order. Dan aku bisa ambil 200 stiker lagi. Dan aku langsung kirim lagi ke saudaraku. Alhamdulillah dalam waktu dua minggu, aku bisa ngumpulin uang lebih dari 350 rb. Akhirnya aku bisa menebus jam itu dalam dua minggu juga.
Sekarang jam itu sudah rusak dan rapuh. Tetapi masih kusimpan di kotak plastikku. Sampai akhir hayatpun, ku ingin menyimpannya dan ingin kuceritakan ke anak cucuku. Smoga mereka dapat mengambil inti dan manfaat dari ceritaku diatas.
Waktu aku lagi asyik-asyiknya nonton, tiba tiba Nur datang ke kosku bawa jam itu. Ternyata temen kuliahnya sering jualan-jualan kayak sepatu, jam dari merek-merek ternama. Langsung Nur nawarin ke aku “Mpok, kamu mau nggak beli jam NIKE yang kamu pengenin?” persis plek tapi ada goresan dikit di talinya? Harganya 350 ribu. Ada temen kuliahku nawarin. Spontan aku langsung jawab “MAUUUU…. !!!”. Tapi…sempet berpikir sejenak bagaimana dapat duit untuk bayarnya? Aku langsung balik tanya “ Nur, kapan bayarnya? Bisa 2 mingguan lebih nggak? Aku pengen sekali tapi nggak ada duit!” . Nur pun langsung jawab: “Iya bisa tadi dah aku tanya, tapi nanti pake uangku dulu 100 ribu untuk tanda jadi ya, nanti bayarnya 2 minggu, OK?” . Akhirnya jam itu dikembalikan ke temennya sampai aku bisa menebusnya dalam 2 minggu. Alhamdulillah, Nur adalah temen paling baik yang selalu menolong terutama disaat aku kehabisan duit waktu kuliah, kadang ngutang duit dulu untuk makan sampai nunggu kiriman duit datang dari ibu .
Waktu itu langsung cara akal pintar bahwa aku harus jualan sesuatu dan harus dapat untung secepatnya. Saat itu emang tugas kuliah aku lagi banyak banyaknya. Aku kadang harus bolak balik ke toko buku untuk membeli kertas dan alat tulis (hampir tiap hari, red). Toko “MERAH’ adalah target setiap mahasiswa karena toko tersebut terkenal dengan harga murah. Pada saat aku lagi menunggu pegawainya, aku sempet lihat lihat stiker. Aku langsung kepikiran apa aku harus jualan stiker ya untuk mendapatkan jam NIKE itu?? Langsung aku lihat di balik label stiker itu ada nomor telpon distributornya. Harga stiker tersebut berkisar 1 – 3 ribu tergantung besar kecilnya.
Setiba di kos, aku langsung hubungi distributornya. Ternyata smua ukuran besar dan kecil stiker harganya semua sama yaitu 500 perak. Tetapi untuk membelinya harus datang ke rumahnya. Rumahnya ada di daerah Wonosari. Langsung sore itu juga, aku kesana dengan membawa uang 100 ribu. Sesampai disana, banyak aku jumpai stiker lucu. Langsung uang 100 ribu itu dapat 200 stiker berbagai macam ukuran. Kalo satu stiker rata-rata dapat untung 1000 perak berarti aku sudah untung total 200 ribu. Wah untung yang besar, smoga laku seketika.
Setiba di kos, saya langsung punya akal bagaimana untuk menjualnya. Langsung aku kontak saudaraku di kampung untuk menjualnya di lingkungan SMA / SMP. Bagiku, untuk ukuran ABG pasti lagi seneng-senengnya koleksi barang lucu. Aku kasih sodaraku untung 250 perak saja. Dan walhasil, dalam tiga hari sekejap stikerku langsung habis. Aku suruh kirim uang hasil penjualan itu ke aku lagi untuk re-order. Dan aku bisa ambil 200 stiker lagi. Dan aku langsung kirim lagi ke saudaraku. Alhamdulillah dalam waktu dua minggu, aku bisa ngumpulin uang lebih dari 350 rb. Akhirnya aku bisa menebus jam itu dalam dua minggu juga.
Sekarang jam itu sudah rusak dan rapuh. Tetapi masih kusimpan di kotak plastikku. Sampai akhir hayatpun, ku ingin menyimpannya dan ingin kuceritakan ke anak cucuku. Smoga mereka dapat mengambil inti dan manfaat dari ceritaku diatas.
No comments:
Post a Comment